Kepala Perpustakaan Kabupaten Mahakam Ulu: Mewujudkan Perpustakaan yang Berkembang di Era Digital


 Sudah satu dekade berlalu sejak pemekaran dari Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) di Kalimantan Timur, namun kabupaten yang merupakan yang terkecil di Benua Etam ini masih menghadapi tantangan besar dalam pengelolaan perpustakaan. Saat ini, Mahulu belum memiliki Kantor Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah sendiri, sehingga pengelolaan perpustakaan masih terpusat di sekolah-sekolah.

Walaupun demikian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mahulu menunjukkan komitmen yang kuat dalam mengembangkan perpustakaan yang ada. Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setkab Mahulu, Agustinus Teguh Santoso, mengungkapkan tekad pemerintah daerah untuk meningkatkan layanan perpustakaan dengan menjadikannya lebih terorganisir dan terjangkau.

Pentingnya Pengembangan Perpustakaan di Mahulu

Dalam pertemuan eksklusif dengan Korankaltim.com pada Jumat, 6 September 2024, Teguh menjelaskan bahwa pemerintah kabupaten sedang mengupayakan pengembangan perpustakaan di Mahulu. “Kami telah menerima tawaran untuk mengembangkan perpustakaan di sini menjadi dinas tersendiri, atau setidaknya menjadi Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) yang berada di bawah naungan Dinas Pendidikan,” ujar Teguh dengan penuh semangat.

Saat ini, perpustakaan di Mahulu masih berada di bawah naungan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Bagian Kesra) Setkab Mahulu. Kondisi ini, menurut Teguh, membatasi kemampuan pengembangan dan pengelolaan perpustakaan. “Dengan adanya UPTD untuk perpustakaan daerah, diharapkan pengelolaan dan pengembangannya bisa lebih optimal. Ini termasuk kemungkinan untuk mendapatkan Dana Alokasi Khusus (DAK) yang bisa digunakan untuk pembangunan gedung perpustakaan serta penambahan koleksi buku dan literasi lainnya,” tambahnya.

Tantangan dan Peluang dalam Era Digital

Di tengah era digitalisasi, di mana informasi bisa diakses dengan mudah melalui gadget, pengembangan perpustakaan yang masih berorientasi pada buku-buku fisik menjadi tantangan tersendiri. Teguh menyadari perlunya inovasi untuk menarik minat masyarakat agar lebih banyak mengunjungi dan memanfaatkan perpustakaan. “Kami memahami bahwa perpustakaan harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Inovasi dari para pustakawan dan pengelola perpustakaan sangat penting untuk menghadapi tantangan ini,” jelasnya.

Dalam upaya mencapai tujuan tersebut, Pemkab Mahulu berencana untuk mengembangkan berbagai program dan inisiatif yang memadukan elemen digital dengan layanan perpustakaan tradisional. Ini diharapkan dapat meningkatkan minat baca dan penggunaan perpustakaan di kalangan masyarakat, khususnya di tingkat kampung dan kecamatan.

Harapan untuk Masa Depan

Teguh menekankan pentingnya komitmen pemerintah daerah dan kerjasama dengan Pemprov Kaltim serta pemerintah pusat untuk mewujudkan visi besar ini. “Kami bertekad untuk menjadikan perpustakaan di Mahulu sebagai pusat literasi yang modern dan berfungsi secara optimal. Dengan dukungan yang tepat, kami yakin perpustakaan akan menjadi salah satu kekuatan pendorong kemajuan pendidikan dan informasi di daerah ini,” tutupnya.

Dengan rencana dan komitmen yang jelas dari Pemkab Mahulu, diharapkan perpustakaan daerah akan segera menjadi salah satu pilar penting dalam pengembangan masyarakat, menawarkan akses yang lebih luas dan berkualitas terhadap informasi dan pengetahuan.